Website forum komunitas bursa saham terbesar di Amerika Serikat, Nasdaq berhasil disusupi oleh hacker sejak Selasa (16/7/2013) kemarin. Penjahat cyber tersebut berhasil mendapatkan akses akun pengguna beserta password emailnya.
Butuh dua hari bagi tim investigasi Nasdaq untuk memperbaiki laman komunitas mereka. Kini, dilasir dari Reuters, laman komunitas tersebut sudah kembali online. Juru Bicara Nasdaq, Joseph Christinat enggan mengungkapkan berapa banyak informasi yang telah bocor.
Dalam sebuah surat email kepada pengguna forum, Operator Nadaq yang berbasis di New York itu mengklaim, tidak ada data e-commerce maupun transaksi di website itu. Sebab, website komunitas itu terbuka untuk masyarakat umum yang ingin saling berbagi pengetahuan mengenai isu-isu pergerakan pasar saham.
Menurut laporan, kemampuan hacker dalam menyerang website telah meningkat signifikan dalam beberapa tahun terakhir, baik dari segi kecanggihan, komplkesitas, perluasan infiltrasi maupun kerusakan berskala besar yang ditimbulkannya.
“Sebuah serangan besar bisa mengakibatkan ketidakpercayaan masyarakat luas dan penarikan diri dari pasar,” ungkap laporan tersebut disusun Dapartemen riset Komisi Internasional Organisasi Sekuritas dan Federasi Bursa Dunia.
Semenjak kejadian ini, pada hari Kamisnya, perusahaan-perusahaan Wall Street bersama bursa dan regulator lainnya mengadakan suatu simulasi serangan Cyber. Itu dilakukan untuk membantu bursa dalam melawan serangan digital sebenarnya bila sewaktu-waktu kembali datang. Sebab, lalu lintas perdagangan bursa yang mencapai miliar dolar tiap harinya bisa terganggu akibat ini.
Kini, Nasdaq telah memperbarui dan memulihkan situs komunitas tersebut. Pihaknya meminta pengguna untuk memperbarui password mereka yang telah dinyatakan kadaluarsa akibat serangan hacker.
Kejadian ini bukan kali pertama menimpa Nasdaq. Pada 2010 silam, peretas berhasil menyusup ke dalam sistem komputer bursa dengan teknologi bernama Botnet. Itu memungkinkan hacker dapat mematai-matai para direktur di perusahaan-perusahaan publik yang terdaftar di Bursa. Lalu pada Februari 2012, Hacker kembali menyerang denial of service (DnS) Nasdaq. Itu mengakibatkan sistem komputer dan website Nasdaq ikut terganggu.
Sekedar informasi, ada 100 perusahaan publik yang terdaftar di NASDAQ-100, termasuk raksasa IT di antaranya Google, Apple, NVIDIA, Activision Blizzard, Mirosoft, Google, dan sebagainya.