Banyak developer aplikasi yang “mengijinkan” user turut serta dalam pengembangan software mereka. Biasanya, salah satu bentuk partisipasi user yang diperbolehkan dalam pengembangan sebuah software adalah lokalisasi bahasa antar-muka aplikasi. Artinya, user diijinkan “menyumbangkan” bahasa yang sehari-hari dipakai oleh user sebagai bahasa antar-muka aplikasi (biasanya sebagai plug-in).
Nah, beberapa pengembang aplikasi yang mengijinkan user untuk melokalisasi bahasa antarmuka biasanya menyertakan file dengan format .PO yang dapat ditemukan pada folder instalasi. Format .PO inilah yang dapat diterjemahkan, salah satunya dengan menggunakan POedit.
Seperti namanya, POedit merupakan salah satu CAT tools dengan fungsi utama untuk membantu “menerjemahkan” file .PO yang nantinya disimpan ke dalam format .MO. File berkestensi .MO inilah yang nanti akan “dikembalikan” ke folder instalasi sebuah software sehingga nanti sebuah bahasa baru akan muncul dalam menu pilihan bahasa software tersebut. Misalnya ada sebuah aplikasi dengan file .PO untuk bahasa antar-muka aplikasi berbahasa Inggris. Lalu kamu menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia dengan bantuan POedit sehingga output-nya berubah menjadi file .MO. Nah, file .MO yang kamu “kembalikan” ke folder instalasi aplikasi inilah yang akan membuat aplikasi tersebut memiliki bahasa antarmuka baru, yaitu bahasa Indonesia.
POedit memang hanya spesifik untuk file berekstensi .PO dan tidak memiliki manajemen Translation Memory dan Glossary sehebat CAT tools premium. Namun jika kamu tertarik untuk menambah jam terbang di bidang penerjemahan, kamu dapat melakukan voluntary translation di bidang komputasi, salah satunya dengan bantuan POedit ini.